Maria Montessori lahir tahun 1870 di kota Chiara Valle,
Italia dimana ia menghabiskan masa kecilnya. Maria Montessori pindah keRoma
pada usia 3 tahun dan tumbuh di lingkungan yang di dominasiprestasi akademis.
Maria Montessori belajar matematika dan teknik dijurusan teknik, kemudian
melanjutkan kuliah di universitas Roma. Iamenjadi wanita pertama yang
memperoleh gelar dokter. Selanjutnyamenekuni karier dokter di State Orthophenis
School di Roma, danbekerja menangani anak-anak cacat. Keberhasilan Maria
Montessori menangani anak cacat, meyakinkan dirinya untuk meninggalkan profesi
dokter dan memfokuskan diri pada pendidikan. Untuk mempelajarifungsi pikiran
manusia, ia kembali ke kampus untuk mempelajaripsikologi dan antropologi.
Bahkan akhirnya Maria Montessori menjadidekan jurusan antropologi
pendidikan.Maria Montessori melanjutkan bekerja dengan anak-anak dariberbagai
budaya dan latar belakang, tidak hanya anak cacat, tetapi jugaanak normal dari
keluarga kaya dan miskin. Ia menyimpulkan bahwaanak perlu lebih dari sekedar
perawatan fisik dan medis gunamenunjang pertumbuhan dan perkembangan jiwa dan
raganya, anakmemerlukan lebih dari sekedar pelajaran yang diajarkan di
sekolahumum. Ia memperkenalkan strategi pendidikan yang mencakup melatihpanca
indera dan ketrampilan motorik anak. Dengan alat peraga khususdan di lingkungan
yang tepat, anak cenderung bisa mengerjakanaktivitas secara spontan, dan ,
lewat aktivitas anak mendapatkanpengetahuan dan ketrampilan. Anak akan belajar
sekuat keinginanpribadi dan mengatasi ketidakmampuannya tanpa bantuan dan
campurtangan orang tua.Pengalaman kerja pertama Maria Montessori adalah
mendidikanak cacat. Selanjutnya hasil observasi Maria Montessori juga berlaku untuk
anak normal. Eksperimen awal Maria Montessori mengajarkanbahwa guru perlu
mengajarkan dasar-dasar hidup. Misalnya melatihpanca indera dan sistem urat
saraf.
Setelah berhasil mengajar anak cacat. Kesempatan menguji
metode Maria Montessori untuk anaknormal datang ketika diminta menguji 60 anak
di kawasan kumuh SanLorenzo, Roma. Anak-anak ini berusia 3-7 tahun. Berasal
dari keluargamiskin. Sebagian orang tua mereka bahkan buta huruf. Karena danakurangia
membuat sendiri furnitur dan perlengkapan mengajar.Usaha untuk
menumbuh-kembangkan anak dilakukan MariaMontessori dengan mendirikan Casa Dei
Bambini atau rumah anak. Disini, Maria Montessori menelaah respon terhadap
metode mengajaranak prasekolah. Metode mengajar Maria Montessori mulai
terkenaldan membuka jalan untuk membuat proyek serupa bagi MariaMontessori dan
pengikutnya. Maria Montessori mendirikan sekolahuntuk anak normal dan anak
orang kaya. Maria Montessori mengatakananak normal mempunyai kemampuan yang
sama untuk melakukanaktifitas anak cacat. Maria Montessori telah menemukan
metodemengajar yang tepat dan menyadari perlu adanya revolusi pendidikan.Untuk
menyebarluaskan penemuannya, ia berkenan mengajar hingga keAmerika, Inggris,
Australia, dan Asia. Tidak mengherankan jika MariaMontessori didominasikan 3
kali untuk menerima hadiah nobel dibidang perdamaian.Maria Montessori meninggal
di Belanda tahun 1952, sebelumulang tahunnya yang ke-82. dia bekerja setiap
hari untuk mengajarkansistem pendidikan ke seluruh dunia. Selain buku dan
program pelatihan guru, banyak asosiasi dan sekolah di Eropa, Amerika, dan Asia
yangmengabdikan nama Maria Montessori
Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2192889-riwayat-hidup-maria-montessori/#ixzz2FBAX8aDB
Prinsip-prinsip
yang digunakan dalam metode Maria
Prinsip-prinsip yang digunakan dalam
metode Maria Montessori adalah metode Student Centered Learning. Maria
Montessori mengajarkan anak untuk lebih aktif berperan serta dalam
pembelajaran. Dia menerapkan belajar sambil bermain agar anak-anak lebih dapat
mengerti bahan yang dibahas. Secara garis besar Montessori juga membantu para
orang tua dalam menerapkan pola pengajaran yang sesuai bagi anaknya.
Metode Maria Montessori terhadap
perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotorik
Setiap manusia terdiri atas 3 kemampuan,
yaitu kognitif, afektif dan psikomotor, oleh karena
itu penulis akan membahas mengenai kelebihan dengan metode Maria
Montessori dari 3 segi.
A.
Kognitif
B.
Afektif (emosi)
- Tidak boleh dipaksa
- Proses pendidikan harus dengan
kemauan anak sendiri
- Anak harus merasa senang dalam
belajar
SKEMA dan CERITA
Melalui alat yang digunakan tanpa
dipaksa
1. Membuat anak melakukan sesuatu
2. Anak menjadi senang
cerita :
Pada hari Ibu, anak-anak diminta
menggambar atau membuat sesuatu untuk ibu. Anak diberi pengertian bahwa apa
yang akan mereka buat adalah tanda rasa sayang mereka pada ibu, sehingga anak
akan membuat sesuatu untuk ibunya tanpa dipaksa.
C.
Psikomotor
CERITA:
Saat bermain, anak-anak diminta untuk
membuat kelompok kecil bersama temantemannya. Kemudian disediakan alat-alat
seperti sekop kecil, pasir, batu-batuan, gerobak kecil. Tiap kelompok diminta
untuk membuat suatu bangunan sederhana, dari permainan tersebut anak-anak dapat
belajar bekerja sama untuk membangun bangunan sederhana tersebut.
Tujuan Metode Maria Montessori
Tujuan penggunaan metode Maria Montessori adalah membantu
para orang tua dalam menerapkan pola pengajaran yang efektif bagi anak mereka.
Penerapan metode belajar yang baik sangat berperan penting dalam pembentukan
kemampuan intelektual, kepribadian, dan dalam hubungan sosial dan emosional.
Hal ini dikarenakan umur lima tahun merupakan umur emas. Dikatakan umur emas
karena pada saat ini kemampuan intelektual anak sedang meningkat sampai taraf
optimal. Jadi orang tua harus menerapkan metode pengajaran yang baik kepada
anak mereka. Sebelum membina perlu menentukan seperangkat nilai yang mau
ditanamkan.
1.
Watak kepribadian macam apa yang ingin
dilatihkan dan dikembangkan?
2.
Sikap sosial macam apa yang hendak kita
bangun?
3.
Kegiatan atau pengalaman apa yang
hendak kita berikan untuk membangun etika dan moral yang baik sesuai dengan
usia?
Namun yang paling penting adalah nilai,
etika dan moral dari sikap dan perilaku orang tuanya sendiri. Nilai apa yang
hendak kita transferkan kepada anak-anak? Kita dapat mencari "potret"
orang tua yang positif dalam menanamkan nilai-nilai. Pendekatan macam apa
yang hendak kita gunakan secara
positif.
TUJUAN METODE MARIA MONTESSORI
1.
Membantu para orang tua dalam
menerapkan pola pengajaran yang efektif bagi anak mereka.
2.
Membantu anak-anak didik dalam
mengembangkan tingkat intelektual, psikomotor, dan afektif yang ada pada diri
mereka.
3.
Membuat anak dituntut untuk dapat
berkembang sesuai dengan periode perkembangannya saat mereka mulai peka terhadap
tugas-tugasnya.
4.
Mengajarkan pada anak cara belajar yang
efektif dan optimal melalui permainan.
5.
Mengembangkan keterampilan yang
menekankan pada pentingnya anak bekerja bebas dan dalam pengawasan terbatas.
6.
Anak diajarkan untuk dapat
berkonsenterasi dan berkreasi.
7.
Guru hanya sebagai pengamat dan
pembimbing, karena anak dibiasakan untuk memilih sesuai dengan keinginan
sendiri.
Alat Permainan Edukatif ciptaan
Montessori
Montessori menciptakan alat permainan
yang memudahkan anak untuk mengingat dan mengenal konsep-konsep tanpa perlu
dibimbing. Alat dirancang dengan sedemikian rupa agar anak dapat bekerja secara
mandiri. Beberapa alat permainan tersebut antara lain:
a.
Alat timbangan
b.
Silinder dengan ukuran serial sepuluh
ukuran
c.
Tongkat-tongkat desimeter, meter
d.
Gambar-gambar untuk dicontoh, bahan
untuk mengembangkan motorik halus
e.
Bentuk-bentuk segitiga, segi empat,
segi enam yang dipecah-pecah
f.
Bentuk-bentuk tiga dimensi, kerucut,
kubus, prisma, bola
g.
Bujur telur, limas, dan sebagainya
Landasan Teori
Maria Montessori merupakan seorang pendidik yang menggunakan
metode pendidikan yang menekankan pada pentingnya anak bekerja bebas dan dalam pengawasan
terbatas. Metode Maria Montessori merupakan metode belajar pada zaman dahulu.
Sekarang, Maria Montessori lebih di kenal dengan nama Problem Based Learning
(PBL). PBL ini mempunyai nama lain yaitu Project Based Learning (pembelajaran
berdasarkan proyek), Experience Based Education (belajar berdasarkan pengalaman),
Authentic Learning (pembelajaran otentik), dan Anchored Instruction (berakar
pada kehidupan nyata).
Maria Montessori ini merupakan gabungan dari berbagai macam
pembelajaran yang disebut dengan kolaboratif learning. Kolaboratif learning
terdiri dari PBL, PQ4R, SQ3R. Metode Maria Montessori membuat anak dituntut
untuk dapat berkembang sesuai dengan periode perkembangannya saat mereka mulai
peka terhadap tugastugasnya. Maria Montessori berpusat pada peserta didik. Oleh
sebab itu, disebut dengan Student Centered Learning.
Pada metode ini guru hanya bersifat sebagai fasilitator dan
mediator saja selebihnya menjadi tanggung jawab peserta didik. Student Centered
Learning ini lebih menekankan pada pembelajaran-pembelajaran kasus. Peserta
didik di bagi menjadi kelompok-kelompok, lalu peserta didik belajar cara untuk
mengkaji masalah, menganalisa dan mencari solusi masalah yang dikaji. Setelah
itu, peserta didik mengajukan pertanyaan atau masalah, lalu terintegrasi dengan
disiplin ilmu lain.
Setelah itu, penyelidikan otentik pun dapat dilakukan dan
akan menghasilkan produk atau karya yang menggangumkan. Cara inilah yang akan
menghasilkan sumber daya manusia yang potensial. Belajar dengan kasus-kasus
dapat mempengaruhi kognitif dan metakognitif peserta didik itu sendiri. Peserta
didik dapat mengembangkan kemampuan kognitif dan
metakognitif pada saat mereka belajar.
Tujuan yang ingin dicapai adalah dengan cara mengkonstruksikan pengetahuan yang
telah mereka dapat sebelumnya. Selain itu, Faktor sosial dan faktor individu
itu sendiri berpengaruh dalam metode ini. Metode ini mengajarkan agar peserta
didik aktif dalam bertanya dan menjawab pertanyaanpertanyaan.
Cara pembelajaran lainnya adalah Teori Scaffolding, dimana
guru memberikan materi, lalu peserta didik menangkapnya dan berjalan terus
hingga akhirnya peserta didik sudah mendapat banyak materi dan guru sedikit
memberikan materi. Pada saat ini peserta didik dituntut untuk berkonsentrasi
agar dapat menangkap apa yang telah
diberikan oleh guru. Kita seharusnya
membantu anak untuk menjadikan fantasi sebagai suatu hal yang nyata. Setiap
orang berimijanasi, namun kita harus mengetahui cara mengembangkan imajinasi
tersebut.
maaf saya izin copy ya..
BalasHapus