1.
Pengertian Program Kegiatan Pembelajaran Anak Usia Dini
Program
pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik/atau sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar.
Acuan menu
pembelajaran pada pendidikan anak usia dini adalah rencana dari pengaturan
kegiatan pengembangan dan pendidikan yang dirancang sebagai pedoman dalam
menyelenggarakan kegiatan pendidikan. Selanjutnya disingkat menjadi menu
pembelajran. Menu pembelajaran generik adalah program pendidikan anak usia dini
secara holistik yang dapat dipergunakan dalam memberikan layanan kegiatan
pengembangan dan pendidikan pada semua jenis program yang ditujukan bagi anak
usia dini.
Pengembangan
anak usia dini adalah upaya yang dilakukan oleh masyarakat atau pemerintah
untuk membantu anak usia dini dalam mengembangkan potensinya secara holistik
baik aspek pendidikan, gizi maupun kesehatan.
2.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Anak Usia Dini
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
bahan belajar, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelengaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum
menjadi bahan baku dalam pembelajaran atau proses belajar mengajar. Adapun
prinsip-prinsip pengembangan:
1. Bersifat komprehensif
Kurikulum harus menyediakan pengalaman belajar yang meningkatkan
perkembangan anak secara menyeluruh dalam berbagai aspek perkembangan. Ketika
kurikulum tidak bersifat komprehensif, maka proses pembelajaran terancam tidak
bisa berjalan sebagaimana yang diharapkan. Proses pembelajaran menjadi tanpa
arah dan tujuan.
2. Secara bertahap
Kurikulum harus menyediakan berbagai kegiatan dan interaksi yang tepat
didasarkan pada usia dan tahapan perkembangan setiap anak. Oleh karena itu,
beberapa pendekatan dan konsep yang ditawarkan oleh beberapa ilmuan atau
pemerhati masalah pendidikan, baik dalam maupun luar negeri, bisa dijadikan
bahan acuan jika itu baik dan bisa memajukan pendidikan.
3. Mengembangakan standar kompetensi anak
Kurikulum yang dikembangkan harus dapat mengembangkan kompetensi anak. Standar
kompetensi sebagai acuan dalam menyiapkan lingkungan belajar anak. Apabila
sebuah kurikulum tidak bisa mengembangkan kompetensi anak, maka kurikulum
tersebut perlu ditinjau ulang.
3.
Program Pembelajaran untuk Kelompok
Bermain
1. Tujuan pembelajaran bertujuan
mengembangkan berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk masa
depannya dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya serta secara khusus
bertujuan:
a. Anak mampu mengenal dan percaya Tuhan,
melakukan ibadah, mengenal ciptaan tuhan dan mencintai sesama.
b. Anak memiliki nilai moral, sikap dan budi
pekerti yang baik.
c. Anak mampu mengelola dan mengelola dan
mengontrol keterampilan tubuh termasuk gerakan halus dan gerakan kasar serta
mampu menerima rangsangan sensorik (pancaindera).
d. Anak mampu menggunakan bahasa untuk
pemahaman bahasa pasif dan dapat berkomunikasi secara efektif yang bermanfaat
untuk berfikir dan belajar.
e. Anak mampu berfikir kreatif, logis,
kritis, memberi alasan, memecahkan masalah dan menemukan sebab akibat.
f. Anak memiliki keterampilan hidup (life
skill) untuk membentuk kemandirian anak.
g. Anak mampu mengenai lingkungan alam,
lingkungan sosial dan budaya, serta mampu mengembangkan konsep diri, rasa
memiliki dan sikap positif terhadap belajar.
h. Anak memiliki kepekaan terhadap irama,
nada, birama, berbagai bunyi, bertepuk tangan serta menghargai hasil karya yang
kreatif.
2. Perencanaan program pembelajaran
Program pembelajaran adalah susunan kegiatan yang akan dilakukan selama
satu tahun pembelajaran. Kegiatan yang harus disusun dan ditetapkan meliputi
sesuai dengan sistem semester, ada tiga macam perencanaan kegiatan bermain di
kelompok bermain, yaitu:
a. Perencanaan tahunan dan semester
b. Perencanaan kegiatan bermain mingguan dan
harian
Kegiatan bermain mingguan dan harian disusun berdasarkan perencanaan
tahunan dan semester. Hal-hal yang perlu diperhatikan dan ditetapkan meliputi:
1. Tema kegiatan
2. Kelompok yang akan melakukan kegiatan
bermain
3. Semester dan tahun ajaran
4. Jumlah waktu
5. Hari dan tanggal pelaksanaan
6. Jam pelaksanaan
7. Tujuan kegiatan bermain
8. Materi yang akan dimainkan sesuai dengan
tema
9. Bentuk kegiatan bermain
10. Setiing lingkungan
11. Bahan dan alat yang diperlukan dalam
bermain
12. Evaluasi perkembangan anak
c. Perencaan persiapan jenis permainan
Perencanaan persiapan jenis permainan adalah segala sesuatu yang diperlukan
sebelum melaksanakan proses kegiatan bermain.
4.
Pengertian dan Penggunaan Metode Bagi Anak
TK
Para ahli pendidikan anak berpendapat bahwa
pendidikan TK merupakan pendidikan yang dapat membantu menumbuh kembangkan anak dan pendidikan dapat
membantu perkembangan anak secara wajar. Pada hakikatnya pendidikan TK/usia
dini adalah pemberian upaya untuk menstimulasi, membimbing, mengasuh, dan
menyediakan kegiatan pembelajaran yang akan menghasilkan kemampuan dan
keterampilan pada anak. Pendidikan anak usia dini pada hakikatnya adalah upaya
untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak.
1. Pengertian metode pendidikan taman
kanak-kanak
Seorang guru taman kanak-kanak sebelum melaksanakan program kegiatan belajar
terlenih dahulu perlu memperhatikan tujuan program kegiatan belajar anak taman
kanak-kanak dan ruang lingkup program kegiatan belajar anak TK.
Metode merupakan bagian dari strategi kegiatan. Metode dipilih berdasarkan
strategi kegiatan yang sudah dipilih dan ditetapkan. Metode merupakan cara,
yang dalam bekerjanya merupakan alat untuk mencapai tujuan kegiatan.
2. Penggunaan metode di taman kanak-kanak
Keterampilan yang hendak dikembangkan melalui berbagai
program kegiatan dapat dibedakan atas pengembangan keterampilan kognitif,
bahasa, kreativitas, motorik, dan emosi serta pengembangan sikap hidup. Untuk
mengembangkan berbagai keterampilan itu, dapat kita pilih metode yang paling
cocok untuk masing-masing.
Tema adalah kerangka bahasan untuk mengenalkan
berbagai konsep, sehingga anak mampu mengenal dan membangun konsep secara utuh,
mudah dan jelas. Pemilihan tema dapat berdasarkan pada:
1.
kehidupan
terdekat anak
2.
minat anak
atau kecenderungan anak
3.
permasalahan
yang dihadapi
4.
pengalaman
atau pengetahuan yang sudah dimiliki anak
5.
ketersediaan
sumber yang dapat dipelajari dan diamati anak (orang, tempat yang dapat
dikunjungi, buku-buku tentang tema)
6.
ketersediaan
berbagai media atau alat yang dapat dimainkan anak secara mandiri atau dengan
sedikit bantuan kader/pendidik
7.
mendukung
perkembangan kemampuan moral dan nilai-nilai agama, sosial, emosional, dan
kemandirian, bahasa, kognitif, fisik/motorik dan seni
8.
mengembangkan
9.
mengembangkan
kosa kata anak, dan
10. nilai, kepercayaan, budaya yang berlaku di
masyarakat.
Berdasarkan uraian tersebut di atas penentuan
tema harus menyesuaikan dengan situasi dan kondisi dan tidak dibakukan.
Seringkali pendidik PAUD terjebak harus menyelesaikan tema. Tema pada dasarnya
hanya sebuah media yang membungkus konsep. Bungkus ini dapat diganti atau
diubah, yang penting kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan.
Tema yang dipilih hendaknya tema-tema yang
menarik, yang menntang dan yang bermakna bagi anak. Untuk memnuhi
kriteria-kriteria tersebut, sebaiknya tema itu berkaitan langsung dengan diri
anak dan lingkungannya (Gardon dan Browne dalam Moeslichton, 2004:13). Sesuai
dengan pandangan Departeman Pendidikan dan Kebudayaan (1994) sendiri telah
melaksanakan program kegiatan bagi anak TK dan tidak tertutup kemungkinan bagi
guru untuk mengembangkan tema sendiri.
a. Tema Aku
b. Tema Pancaindera
c. Tema Makanan Dan Minuman
d. Tema Pakaian
e. Tema Kebersihan
f. Tema Binatang
g. Tema Tanaman
h. Tema Kendaraan
i.
Tema Pekerjaan
j.
Tema Rekreasi
k. Tema Air, Udara, Dan Api
l.
Tema Negara
m. Tema Alat Komunikasi
n. Tema Gejala Alam
o. Tema Tata Surya
p. Tema Kehidupan Kota, Desa, Pesisir, Dan
Pegunungan
DAFTAR PUSTAKA
Rita
Kurnia. 2010. Program Pembelajaran Pendidikan Anak Usia
Dini. Pekanbaru: Cendikia Insani.
Asef Umar. 2010. Sukses Menjadi Guru TK-PAUD. Yogyakarta: Bening.
Soemiarti. 2003. Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Trianto. 2011. Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik.
Jakarta: Kencana.
Moeslichatoen.2004. metode
Pengajaran di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Rineka Cipta.
ijin memakai tulisan ini ya ka, untuk tugas. terimakasih :)
BalasHapus